Love: A First Story (ae’s POV)

Pemuda itu tak menarik. Sungguh, ia tak menarik sama sekali.

Astrild Erretha mengulang-ulang kalimat itu dalam hati ketika Althea Chaddesley sudah menyikutnya beberapa kali. Althea memang gemar menjadi mak comblang untuk Astrild. Ia berulang kali meneriakkan ‘ceilaaaah, si Asti ternyata udah gede!!!!’, yang biasa dibalas Asti dengan sikutan maut miliknya.

Kembali pada pemuda tadi. Asti berulang kali membatin, ‘Tidak, tidak. Dia tidak menarik, pertama. Dua, dia sudah punya pacar, ingat itu Asti! Tapi… lumayan juga tampangnya ketika bermain gitar… tunggu, apa yang kupikirkan?! Asti, sadarlaaaah!!!’ Wajah Asti memerah ketika memikirkan hal itu. Dicubitnya pipi sebelah kanannya, guna menyadarkan kembali imajinasinya.

“Sudahlah, Ast. Kausuka padanya, kan?!” desis Althea sambil menyeringai ceria.

Astrild menjulurkan lidahnya pada Althea, melewati sang pemuda dan berbalik menatap Althea yang sedang senyam-senyum gaje.

“Aku tak menyukainya, Lecta. Mana mungkiiinnn!” balas Astrild sambil tertawa. “Lagian, bukan hanya dia cowok di siniii!”

“Hallaahhh!!! Astrild Erretha, dasar pembohong!!!” tukas Althea sambil tertawa.

Leave a comment