i. flower

Baginya, ia nampak seperti sekuntum Apple Blossom, perlambangan keberuntungan. Dengan rambut merah bergelombang, semerah apel yang ranum dan iris sewarna rumput hijau musim semi, ia memancarkan kesempurnaan yang dilambangkan oleh kamelia.

(Mungkinkah, ia sendiri adalah penjelmaan kamelia yang sempurna?)


Bertemu dengannya nampak seperti memetik sekuntum Aconite. Membuat kontak mata dengannya selalu membuatnya merasa muak. Berada dalam radius kurang dari 7 meter dengannya bagai merasakan luapan amarah Peony.

Begitulah pendapatnya akan dia. Dia begitu mengesalkan, dia begitu angkuh layaknya Narcissus (bahkan ia berharap bahwa dia akan mati layaknya Narcissus yang angkuh itu), dan dia begitu menyebalkan.



Suatu kali, seorang pria memberikan sekuntum Primrose dan tulip pada wanita pujaannya dan sebagai balasan, ia menerima sekuntum Lily jingga.

Dia begitu gembira akan hal ini, sampai dia menyadari arti dari bunga yang sang wanita berikan padanya.

Kebencian.

[ aku benci padamu! menjauhlah dari hidupku, dan jangan menggangguku lagi! ]



Sang wanita tak pernah sadar bahwa suatu saat, ia jatuh cinta padanya. Ketika ia berhasil mengumpulkan keberaniannya dan memberikan sekuntum Primrose pada sang pria—dia akan membalasnya dengan sekuntum anyelir kuning.

[ (kau telah mengecewakanku) maaf, aku tak bisa bersamamu. ]



Ia tak berkata apa-apa. Sang pria menatap kosong pada Primrose di tangan sang wanita, lalu perlahan mengeluarkan sekuntum anyelir kuning sebagai balasannya.

Setelah itu, ia tak merasakan apapun.
Ia melepasnya.
Apple Blossom miliknya, keberuntungannya, cintanya.

Leave a comment